Sebagai orang yang suka sama benda-benda handmade yang unik dan lucu, setiap mau bepergian kemana-mana, biasanya saya selalu browsing dulu tempat produk handmade lokal yang bisa saya datengin sekaligus waktu lagi jalan-jalan. Karena selain kepengen nyari yang cocok, kadang dateng ke tempat kayak begini bikin ide-ide baru bermekaran. Dan ini bermanfaat banget buat bikin kita tetap terinspirasi.
Sekitar akhir bulan january kemarin, ada beberapa urusan yang harus dilakukan di Bandung selama beberapa hari. Kebetulan urusannya mencar kesana kemari, dari urusan A sampai Z. Selain urusan yang memang urgent dan berbau kerjaan, kami berdua juga sekalian pengen refreshing sekalian mencari inspirasi. Karena bagi kami, pekerja yang dituntut kreatif dan inovatif (halah apaan hihi), melakukan refreshing sekedar mencari suasana baru itu penting banget.
Bahkan biar nggak terlalu rugi waktu selama disana, saya sempetin waktu kosong sepulang kantor buat ngeschedule tempat apa yang kudu didatangin, kenapa, lokasinya dimana, apa yang harus dipelajarin, harus kesana kapan, dkk. Meski yah, katanya perjalanan tanpa itinerary itu baik karena penuh kejutan. Tapi kalo saya pribadi cenderung lebih suka prepare dulu, diatur yang rapih biar bisa seefisien mungkin. Kan ga lucu kalo kita tanpa persiapan, tau-tau mikir ke tempat A terus ke B terus ke C padahal rutenya berlawanan arah. Perkara nanti eksekusi plannya diluar rencana yaudah, itu bonus yang harus dinikmati baik seneng atau susah. Karena esensi perjalanan sebenernya ada di 'kejutan-kejutan' itu sendiri.
Ini kedua kalinya saya bakalan nulis tentang hari terakhir di Istanbul, sebelumnya sudah kelar semua dari awal sampai akhir dan sudah di koreksi ketika kemudian ada eror mendadak dan hilang gitu aja, cling! Padahal biasanya paling nggak ke save kan yah di draft dikit-dikit, ini cuma separagraf aja. Dari sebelumnya tulisannya bisa di scroll scroll. Karena patah hati, akhirnya di delete sekalian biar ga kepikiran haha. Memulai lembaran baru saja. Kata Aa Gym, pasti ada hikmah hehe.
Jadi sebenernya ini masih ada sangkut paut sama rentetan #Istanbul series yang sempet dipost beruntun kapan waktu. Kebetulan iseng cek hardisk dan nemulah sama folder yang isinya kumpulan moment yang saya sendiri hampir lupa. "Loh ini yang kapan ya? ohya astaga...." langsung deh waktu itu eksekusi buat di post (...terus kemudian hilang dan moodnya baru datang lagi sekarang). Karena sayang kalo keburu bener-bener lupa nulis di blog, kapan hari waktu pengen baca jadi ga asik. Kan lebih enak scrolling blog dari pada next-next di album foto hehe
Hari terakhir di Istanbul diwarnai dengan mager dipagi hari karena malemnya kita pulang larut dari VW Arena setelah seharian penuh mengikuti rangakian acara puncak Startup Istanbul. Yang menurut plan awal di hari terakhir sambil nunggu jadwal keberangkatan pesawat kita mau jalan dulu, berakhir ga pengen kemana-mana.
Saya juga mungkin bakalan tinggal di kamar aja kalo nggak di bujuk rayu oleh Mbak Saki dan Mbak Putri yang ngajakin ke daerah Eminönü buat nyari oleh-oleh di Spice Bazar. Itung-itung nemenin mereka karena hari sebelumnya saya sudah kesana. Plus, saya di janjiin pulangnya naik metronya di stasiun Haliç yang pemandangannya masyaAllah itu. Kan sebenernya biar lebih deket bisa juga naik subway dari depannya Spice Bazar.
Funicular yang pagi hari masih sepiii banget
Kita berangat pagi-pagi karena kudu udah cus ke Bandara sore hari. Dea sama Mbak Girly nggak ikutan karena mereka mau packing dan bobo cantik aja, abisnya kondisi apartmennya juga super nyaman berasa enak buat berdiam. Selama peralanan juga lancar jaya karena saya udah afal rutenya, jadi nggak bingung nanya-nanya. Tinggal naik funicular dan oper subway ajah.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons