Entah apa yang membawa saya tiba-tiba membuka blog dan menulis tentang sebuah hal yang terjadi setahun yang lalu saat saya melakukan praktik kerja di yogyakarta.
Hari itu hari sabtu dimana teman sekamar saya, alfi, mengajak saya untuk ke pasar bring harjo, dia punya beberapa pesanan batik untuk di kirim ke Malang. Tapi karena juga ada teman yang akan ikut ke pasar bring harjo (yang mana berarti alfi punya teman) jadi saya memutuskan untuk pergi sendiri ke daerah sekitar belakang Malioboro, ada flea market kecil yang sempat saya lihat saat pergi ke festifal bakpia dan ingin sekali saya datangi. " Yakin ghea sendirian?" Alfi khawatir karena saya tidak biasah sendiri tapi sayapun memasang tampang paling pemberani yang bisa saya perlihatkan.
Dan turunlah saya satu selter lebih utama dari alfi dan afif. Ini perjalanan pertama saya seorang diri di jogjakarta, ketempat yang saya sebenarnya juga tidak tahu tapi ingin saya cari tau. Ternyata daerah yang saya lewati sepintas terlihat agak hmm.. mungkin rawan, ada beberapa kedai malam yang menyediakan minuman keras. Itu adalah wilayah wisatawan asing, maka wajar sekali. Di jalanan sekitar situ bir bitang adalah hal yang sangat wajar. Saya mulai merasa salah jalan, tapi karena masih pagi jadi harapan saya semua akan aman-aman saja.
Setelah jalan sekitar 20 menit saya tiba di tempat yang pernah saya lihat sebelumnya, dan setelah puas melihat-liat dan membeli beberapa barang yang menarik saya pulang. Sebelum memilih jalan, saya berfikir kembali dan berfikir untuk berganti jalur melewati jalan yang lain. Bukan seperti awal yang akan keluar di selter pertama malioboro, tapi saya merasa bahwa sepertinya akan lebih cepat jika bisa keluar di selter dua. Oke, jalan kiri pun saya ambil.
Tapi baru beberapa langkah saya lihat jalurnya begitu padat sama bongkar muat truk-truk dengan banyak pekerja angkat barang cowok-cowok yang membuat saya cukup panik jika harus melewati itu semua sendirian, karena dari muka terlihat bawa mereka semua suka menggoda, dan jalannya tidak terlalu lebar. Hmmm.. sayapun berbalik untuk kembali ke arah awal yang meskipun jauh tapi lebih sepi (karena rute awal itu wilayah yang ramai di malam hari).
Dan ketika saya memutuskan untuk kembali itu saya bertemu dengan seorang wanita dengan payung penahan terik matahari tersenyum tulus sambil menyapa " Mau kemana nak? Kok balik arah?". Saya juga tersenyum membalas " Saya mau ke malioboro ibu, tapi belum pernah lewat jalan ini jadi agak ragu". Dia tersenyum " Oh mari ikut saya saja, saya juga mau ke depan kok, dari mana nak?" Dan saya pun tidak jadi berbalik arah dan berjalan beriringan dengan ibu itu.
" Untung kamu ketemu saya nak, lewat sini itu nggak aman. Banyak copet. Cowok-cowoknya juga suka nggoda semua yang lewat, apalagi kalo cantik. Tapi tenang aja, kamu aman kalo sama saya. Saya terkenal kok di antara mereka ini, saya kenal semua nak. Dari jang kelakuan bejat, maling, jambret, preman, koko koko klonteng, sampe pak ustad saya kenal semua nak. Oh ya saya belum cerita ya, saya penyanyi dangdut kondang loh di jogja. Sering nyanyi di alun-alun" si ibu mengawali pembicaraan dengan begitu antusias, tidak menyisakan waktu untuk saya menyela sedikitpun.
" Hahaha iya bu, tadi saya mau balik arah juga gara-gara mau cari aman. Ohya? wah ibu sosial sekali berarti kan. Wah penyangi dangdut kondang? Saya jalan sama artis jogjakarta dong" saya berusaha ikut masuk dalam pembicaraan, dan si senyum si ibu langsung mengembang
" Ah artis apa sih nak" katanya sambil memukul pergelangan tangan saya lembut, " Ya alhamdulillah bisa buat ngehidupi anak-anak saya, saya ini orang susah nak. Suami saya sering mabuk, mukul-mukul saya, marah-marah, minta uang. Ini nak lihat dulu dia nggores tangan saya sama pisau" katanya (dalam hati saya kaget, ohno mendadak curhat). Saya melihat tangannya dan melihat bekas luka yang panjang.
" Saya minta cerai nak, suda tiga tahun saya orang tua tunggal, saya banting tulang nak buat anak-anak saya. Alhamdulillah tadi habis jualan yakult ke ibu-ibu dan barusan aja habis. Ibu haji itu baik lo nak, tadi dia beli 5 sampe dagangan saya habis semua" curhatan pun berlanjut, dengan di dominasi oleh si ibu yang sangat semangat bercerita, seakan tidak butuh tanggapan. Hanya butuh telinga yang siap mendengar.
" Makanya kamu nak, kamu kelihatan anak berpendidikan, kamu cantik, kamu harus hati-hati nak kalo pilih laki-laki. Cari yang bisa nemenin kamu di semua kondisi nak, Cari yang bertanggung jawab. Ibu doakan kamu bisa bertemu yang terbaik" saya langsung mengamini ketika tiba-tiba dapet doa mendadak. Bersamaan dengan saat itu ada seorang laki-laki pengangkut barang yang siul-siul sambil bilang "Bu, Sama siapa itu bu, kenalin bu sama saya bu. Cantik siapa nih namanya?" katanya menggoda-nggoda. Si ibu pasang muka garang dan anak laki-laki itu cengengesan sambil pergi "ah ibu, kalo dapet kenalan nggak di bagi-bagi".
" Itu nak, namanya Anto (ato siapa ya saya lupa hahaha, fail. gampang lupa nih kalo masalah nama). Dia dulu maling nak, suka njambret. Orang tuanya nggak ada yang perduli sama dia, anak-anak disini udah seperti anak-anak ibu sendiri. Mereka dulunya nakal-nakal, tapi itu juga karena kondisi nak. Orang miskin kayak kita ini hidup setiap hari susah nak, dan nggak semuanya kuat. Saya jujur kadang nggak tau harus marah atau apa, kayak Anto itu, orang tuanya ngga ada yang peduli sama dia dan adiknya. Suatu hari adiknya sakit parah, rumah sakit nggak mau mengurus karena nggak ada dana, terpaksa Anto jadi maling. Saya bingung juga harus marahi atau ngapain, mau mbantu saya juga nggak punya apa-apa. Jadi orang miskin kayak kita ini susah nak" Mendadak pikiran saya kemana-mana, ketika tiba-tiba disadarkan bahwa betapa beruntungnya saya. Yang meskipun bukan orang kaya raya tapi masih bisa hidup layak.
" Kamu tau nak umurku sekarng berapa?" Tanya ibu itu lagi, saya menoleh ke arahnya dan melihat dari atas kebawah untuk menilai. Beliau menggunakan baju yang bisa dikatakan tidak seperti baju orang tua, "Hmm mungkin 40 an atau 30an?" saya berusaha menebak-nebak.
Si ibu tersenyum "Tuh kan saya awet muda, saya ini udah usia 68 nak. Anak pertama saya aja udah lulus di ISI sekolah senih patung. Bangga nak saya sebagai ibunya, anak penyanyi dangdut yang nggak berpenghasilan tidak tetap bisa jadi sarjana nak. Kamu tau apa rahasia saya kelihatan awet muda? Meskipun saya orang miskin yang makan untuk makan aja susah, tapi saya minum anlene setiap hari nak. Meskipun makan satu kali sehari sama indomie saja atau nasi kucing, tapi minum anlene itu nggak boleh kelewatan. Kerja saya ini keras nak, tulang ini harus di jaga baik-baik buat cari uang buat hidup. Kalo udah nggak bisa di pakek terus saya harus nyari uang gimana?" Saya tehenyak lagi.
Saat itu seorang pedagang toko kelontong menyapa ibu itu dan ibu itu membalasnya dengan begitu antusias sambil menanyakan ramai tidak tokonya. " Tuh kan nak saya itu kenal semua orang disini nak, Saya ini cuma cerita aja ya, engkong tadi itu uangnya banyak loh, tapi waktu ada iuran pembangunan masjid dia cuma nyumabng 10 ribu dan bener-bener nggak mau buat membantu lebih. Saya ini nak yang nggak punya apa-apa, nggak punya toko, hidup susah mau lo nyumbang keramik lantai dua kerdus. Saya ini bukannya mau nyombong nak, tapi kenapa kebanyakan orang yang udah kaya itu malah nggak mau untuk berbagi? Bagi saya hidup dunia itu kan cuma lewat ya, buat apa numpuk-numpuk harta" Dan saya kembali terhenyak untuk kesekian kalinya, saya tidak banyak bicara. Hanya mendengar, mengangguk dan tersenyum. Sesekali menimpali, oh iya ya oh iya, hanya itu.
Jalan utama maliboro sudah terlihat di depan kami "Wah sudah mau sampai saja ya, padahal saya masih senang cerita-cerita sama kamu nak" kata ibu itu lagi, saya tersenyum. " Kamu yang ati-ati ya nak, kamu itu beruntung bisa sekolah sementara orang-orang disini yang seumuranmu nggak ada kepikiran buat sekolah, mereka kebanyakan udah jadi tulang punggung keluarga." Saya mengangguk, " Insyaallah ya ibu, terimakasih banyak sudah ditemani di jalan, di beri cerita yang membuat saya banyak berfikir kemudian. Saya mau pamit dulu ya" kata saya. Ibu kemudian menarik pergelangan tangan saya "Kamu mau kemana? saya antarkan sampai ke selter, saya kan janji mau mengantarkan" Katanya lagi saya mau menolak tapi sungkan, niatnya sudah baik sekali. Padahal saya bisa aja ke selter sendirian
Kitapun menyebarng jalan di Maliboro, si ibu bertemu dengan ibu-ibu yang berjualan minum di keranjang yang di angkat di atas kepala. " Itu juga kawan saya semua" katanya sambil memperkenalkan saya ke kawan-kawannya. Setelah itu beliau mengantarkan saya sampai ke selter, beliau juga ikut naik sambil menitipkan ke penjaga selter " Ini turun di gejayan ya mbak, kasih tau transnya ya mbak, karena ini bukan orang jogja nanti tersesat" saya tertawa dalam hati, si ibu ini gitu banget padahal saya tau-tau aja jalan ke gejayan. Dan kami pun berpisah.
dan karena quotes yang kedua inilah saya share cerita ini yang sudah ada di draft sejak tahun lalu, menunggu untuk dilanjutkan dan di posting.
Hari itu saya sadar bahwa masih ada banyak hal yang harus saya syukuri, bahwa tidak ada yang kebetulan. Pertemua antara saya dan ibu tak bernama itu adalah suatu hal yang sudah di atur oleh sang pecipta agar saya lebih bisa bersyukur, agar saya terus berfiki bagaimana caranya untuk bisa menjadi manusia yang punya impact untuk sekitar. Bahwa ada kalanya kejahatan itu beralasan sesuatu yang bahkan ketika kita tahu alasannya kita harus menyalahkan diri sendiri karena ada saudara kita yang begitu membutuhkan.
Terimakasih unutk ibu tak bernama yang sudah menemani saya di sepanjang jalan belakang malioboro, yang membagi cerita hidupnya dengan saya, yang membukakan mata saya kepada banyak hal lain, yang memperkenalan saya dengan kawan-kawan lainnya, dan yang mengantar saya sampai ke selter. Terimakasih.
Biar Allah yang membalas semua, dan semoga ada orang-orang lain yang juga bisa mendapat manfaat dari semua yang di katakan oleh ibu itu kepada saya.
Selamat sore
thousand love,
ghea safferina adany
posted in
Dulu pas abis pulang kampung lebaran rasanya udah bayangin bakalan balik ke malang lagi dalam jangka waktu yang lumayan lama. Udah terharu biru lagi pamitan ke semua nenek dan sodara-sodara eh ternyata engingeng seminggu kemudian saya balik kemalang lagi. Iya, balik lagi.
Masih lucu aja kalo inget yang melatar belakangi kami balik malang adalah cap tiga jari ijazah. Jadi just for you know sekarang saya domisili di jakarta, saya kerja sambil kuliah, bismillah di jalani aja meskipun jadi busy all time *dilempar agenda gara-gara sok-sokan* belum lagi ngurus hoblaa appleberry dll, it was soo much fun! hahaha
Nah jadi kan hari senin saya baru balik dari malang setelah pulang kampung, rabu masuk kantor dan pas jam makan siang saya edo sama danang ke mercubuana disana niatnya kita mau daftar kuliah kelas karyawan. Emmm namanya emang kelas karyawan tapi SKSnya kayaknya sama ama reguler. Jadi itu kelas reguler tapi untuk karyawan. 18 SKS. Saya kuliahnya di hari Sabtu Minggu sama Senin Selasa Rabo. Jadi sebelum daftar kita bertiga udah saling mengingatkan pada diri masing-masing untuk say goodbye sama weekend karena selama 4 tahun kedepan kita akan menghabiskan weekend di kampus, oh god betapa rajinnya HAHAHA HAHA HA *lama lama ketawanya makin miris* tapi demi mengejar cita menyambut asa (PLIS GHE ntar terkenal loh kamu kalo pakek bahasanya udah sok, ngaco lagi) akhirnya saya mau merelakan weekend buat S1 management haha. Bismillah.
Back to the story, ini jujur awalnya kita pikir kalo kelas karyawan persyaratan bakalan mudah soalnya kan mahal hahaha ha jadi kali aja ga terlalu di persulit, kita sok-an aja dateng kesana sambil bawa persyaratan seadanya. Saya paling mending diantara semuanya bawa Ijazah sementara (soalnya emang pas kita berangkat ke Jakarta Ijazah yang asli belum kelar), terus bawa foto, sama fotokopi KTP. Si edo bawa foto kopi ktp sama foto, dan si danang bawa badan aja. Pas di parkiran saya udah ngajak beli materai dulu tapi kata mereka "ngga usah kali ghe ntar aja gampang" ternyata di butuhin pas daftar zz.
Dan dengan sok-gak-bawa-apa-apa kita bertiga daftar, eh ternyata syarat-syaratnya itu WAJIB di penuhi termasuk ijazah asli, udah nggak boleh pakek ijazah sementara karena yang asli sebenenrya udah keluar di malang. " yah terserah kalian aja paling lambat minggu depan semua berkas harus di kumpulin, kalo nggak yaudah kalian harus masuk ke kelas semester genap tahun depan." ohtidak. Kita bertiga langsung heboh gitu gimana nih enaknya dll, soalnya kita emang sengaja mau langsung kuliah biar bisa lulus cepet, percuma dong kalo pada akhirnya harus ikutan taun depan. Yaudah, kami bayar formulir dan ambil tes dulu tapi ntar ijazah nyusul minggu depan.
Pas diluar kita bertiga galau, pulang lagi kah? kalo iya satu-satunya yang harus kita lakuin adalah cepet-cepet booking pesawat karena nggak mungkin nutut waktunya kalo kita naik kendaraan selain pesawat. Tiket ke malang mungkin ga seberapa mahal tapi tiket baliknya kayaknya cukup mahal deh kan lagi arus balik lebaran, galaulah kita. Tapi setelah menimbang-nimbang dan bergelau bertiga kita memutuskan untuk pulang ke malang hari jumat pulang dari kantor, kebetulan kami di cengkareng jadi 30 menit aja ke Soekarno Hatta, dan ntar balik hari senin malem dari Surabaya. Deal.
Saya sih oke-oke, jadi jumat malem udah sampe malang. Sebtu kebetulan banget saya ada halal bihalal di SD Islam Sabilillah jadi bisa sok gaul gitu sok an jauh jauh dari jakarta cuma buat Halal Bihalal, aslinya sih..... *hening* sama sekalian bisa ngomongin hoblaa yang pas itu lagi ada sebuah perkembangan baru yg butuh diskusi langsung, hoblaa juga abis masuk majalah Femina saya jadi bisa tunjukin ke keluarga secar langsung, yah meskipun kecil aja itu udah reward buat saya hahaa. Dan benerlah keluarga saya bangga dan seneng, semoga saya bisa banggain mereka lebih lagi. Minggu saya bisa habiskan sama keluarga. Senin ke Telkom buat Cap tiga jari terus sorenya cuss ke surabaya buat lanjut ke jakarta.
Begitulah ceritanya... Belum seminggu pulang ke malang saya udah pulang lagi hihihi. Bismillah, semoga barokah hahahaha :p
good night! tau nggak pas di pesawat arah jkt-mlg itu lagi sepiii bangeeeet, saya duduk satu baris sendirian, yang lain juga gitu.
kakak papaya, dia porterku loh. lumayan keluar bareng dua cowok ada porter gratisan hihi
ini si edo yang sering nganter saya kemana-mana selama di jakarta. kalo ada yang baca blogku dari jaman dulu pasti tau kalo tiga tahun yang lalu saya sering posting ada edonya, orang dia dulu sahabat jaman kelas satu hihi
hewooo brownieee, dia setia mah ikut saya kemana-mana hihi
kenapa tiap saya pergi saya sering bawa merah-merah itu? karena serbaguna banget bisa buat bantal sama atau tutup mata kalo pengen bubu
ulah edo, blurlah saya
memanfaatkan bagasi dengan bawa barang banyak hahaha. kesempatan saya bawa boneka jumbo sama selimut. iya tau jakarta panas, tapi selimutnya lembut suka banget tidur sama itu hihi
ohya lupa cerita jadi saya janjian sama si yudha buat data data foto bali sama all star, asap saya post deh cerita kebalinya saya udah punya foto hihi. dan proses ketemuan kita ini sesuatu bangeeet, kalo pesawat nggak delay kita ga bakalan ketemu. thanks yudha della yang udah nyempetin dateng
edo - saya - yudha. btw bentar, lihat foto ini saya mendadak inget jaman kelas satu pas Pengembangan Diri dulu HAHAH. kalian inget nggak do yud? kalo nggak yasudah lupakan :p
ngopi data di jalan, pede pede saja haha
saya memanfaatan satu jam jkt-malang buat bikin notes tentang ini sama ngatur jadwal buat Hoblaa menuju inaicta, perasaan baru bentar tau tau udah di jkt lagi aja
Haha rasanya meninggalkan malang lagi itu berat berat gimana gitu, betah banget emang kalo disana. Tapi yasudahlah memang waktunya disini dulu hehe. Alhamdulillah setelah balik besoknya kita langsung urus maslaah kuliah dan besok udah masuk minggu ketiga saya kuliah, doakan ya! :D
Btw special thanks buat Edo sama Danang yang udah jadi temen selama beberapa hari di jalan, hahaha isinya gurau mulu. Semoga kita secepatnya jadi orang gaul beneran yang bisa pulang pergi malang jkt seenaknya :p HAHAHAHA. Terimakasih juga sudah jadi porter yang baik.
xoxo,
ghea safferina adany
posted in
"Sejauh apapun kita pergi, kita pasti merindukan untuk pulang ke rumah. Dan tidak peduli seberapa kaya sesorang, selama dia masih memiliki keluarga dia adalah orang yang kaya." - random quotes
Pulang kerumah selama beberapa hari setelah berdomisili di jakarta adalah sebuah hal yang sangat saya syukuri. Entahlah tidak ada kata yang bisa saya gunakan untuk mengambarkan perasaan tenang dan damai hanya dengan berpelukan dengan mama, cerita ini itu seputar kehidupan yang baru, dipijitin nenek sambil cerita gimana dulu saya masih kecil dan sekarang udah besar aja, saya suka gimana nenek saya masih suka memperlakukan saya seperti cucu kecilnya, menepuk nepuk badan atau mengusap-usap kepala sambil bilang 'ternyata 18 tahun itu waktu yang cepat'. Atau sekedar berbincang dengan kakek di sore hari menjelang maghrib tentang hal-hal sederhana, kemudian berakhir karena kakek saya harus adzan di mushalla. Bermain dengan keponakan juga tidak kalah serunya, atau tidur berdua sama dek rayhan sambil ngobrol tentang banyaknya hal yang berubah di kehidupan kita. Itu terlalu sayang untuk di lewatkan jika hanya karena jarak.
Alhamdulillah saya masih punya tempat untuk pulang yang selalu menyambut saya dengan baik. Alhamdulilah masih bisa bertemu dengan bulan ramadhan dan hari raya idul fitri, semoga tahun depan masih bisa diberi kesempatan untuk bertemu kembali, amin.
8.8.2013 sholat idul fitri di malang
masjid agung jami malang yang jaraknya tinggal jalan aja dari rumah, sorry ketutupan sama kabel hehe buru-buru sih jadi gitudeh
ini seriusan ungunya terjadi secara tidak sengaja, saya beda sendiri haha abis ga janjian. yang kiri sendiri itu keluarga baru saya, barusan menikah sama adeknya mama
tiga generasi, mama ghea nenek. i loveee them so sooo much. ternyata iya, saya sudah lebih beasar dari setahun yang lalu. waktu berjalan.
adek Vila yang selalu unyu setiap waktu hehe
hasil sholat ied selalu menjadi lapangan rezeki bagi pemulung hehehe
hewooo kids!
grandma sama grandpa dari alm papa, mereka luar biasah
habis sholat ied alhamdulillah bisa ke makam kakek, makan sodara-sodara, sama makam papa juga. "hello papa assalamualaikum, ghea sudah lulus sekolah loh, kemaren masuk 10 besar maju kedepan loh pa pas wisuda. nonton nggak? maju juga jadi siswa berprestasi, hehe percaya nggak pa tweety kecil udah gede nih. sekarang lagi kuliah S1 management sambil kerja. Ghea juga lagi buat elearning buat anak-anak loh, namanya www.hoblaa.com. semoga papa baik baik aja disana, alfatiha"
setiap dateng ke makam saya selalu disadarkan bahwa " kehidupan dunia itu fana. toh setiap yang hidup pasti akan kembali, pasti juga akan menjadi sesuatu yang tertimbun di tanah. saya nggak pengen suatu hari nanti saat waktunya kembali ke pencipta hanya beberapa hari orang-orang merasa kehilangan kemudian tinggal nama saja. saya harus melakuakn sesuatu yang akan tetap ada meskipun saya sudah tidak ada, amin"
akhirnya bisa bertemu bertiga lagi, setelah beberpa tahun terakhir adek masuk pesantren dan saya di jakarta. oh perlu di ketahui saya tidak se-pen-dek ini. tinggi saya sama kok sama mama, ini hanya masalah lagi agak ngebungkuk, ini serius bukan alibi :p
dulu masih muka baby ternyata dia sekarang udah transformasi jadi cowok ganteng. good luck my baby bro, jadi cowok yang bisa jadi imam, di pesantren yang pinter, buat papa mama seneng, make your sissy proud. love you, my little one.
dan... demi apa saya balik ke jakarta bawa ini semua hahaha. sendirian. naik kereta api. tuh kan sebenernya saya mah punya kekuatan tersembunyi hahaha. jadi yang kresek hitam itu isinya kain felt, jarum, midangan, pokoknya semua peralatan crafting. kresek yang putih itu isinya kue-kue lebaran yang bikin saya ketagihan jadi saya bawa semua. yang tas kuning itu isinya kamera, tab sama beberapa baju. kalo tas yang merah bulet-bulet itu beberapa baju.
intinya alhamdulillah masih di kasih kesempatan pulang, i still have a ton of story to post tapi jadwal lagi ga karuan hahaha sedih. semoga bsia post sesuatu baru lagi secepatnya.
Have a good day everyone!
thousand love
xoxo,
ghea safferina adany
posted in
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons